Perusahaan saat ini berkembang dan saling bersaing
dalam meningkatkan keuntungan setinggi-tingginya, memperoleh hasil pendapatan
yang besar, karyawan-karyawan yang profesional, informasi yang cepat. Fokus
utama yang paling penting adalah pelanggan. Dalam melakukan pemasaran, segala
usaha dilakukan untuk dapat meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Semakin
banyaknya kondisi pasar yang terpecah-pecah dan produk-produk baru yang timbul
serta semakin beraneka ragam, peluang pelanggan semakin besar pula di dalam
mendapatkan produk yang mereka inginkan serta sesuai dengan kebutuhan. Akan
tetapi, saat ini bukan bagaimana menyampaikan produk perusahaan sampai ke
tangan pelanggan, tetapi bagaimana cara perusahaan dapat menyediakan produk
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. CRM (Customer Relationship Management) yang merupakan manajemen hubungan
pelanggan sangat diperlukan perusahaan dalam melakukan sebuah usaha atau strategi
untuk dapat melayani pelanggan dengan baik. Peran CRM disini tidak terbatas
kepada kepuasan pelanggan, tetapi lebih
jauh lagi pelanggan dapat terus membeli produk dan atau jasa yang perusahaan
tawarkan, sehingga dengan adanya penerapan CRM ini perusahaan dapat melayani
pelanggan dengan baik serta tetap mempertahankan loyalitas pelanggan.
Kata Kunci: CRM (Customer
Relationship Management), Manajemen Hubungan Pelanggan, Unilever.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tidak semua perusahaan atau pelaku bisnis
menawarkan suatu produk yang mereka jual menyadari akan pentingnya suatu
pelayanan terhadap konsumen. Hal ini bisa terjadi akibat banyaknya aspek
kepuasan konsumen, atau produk yang dijual merupakan produk unggulan atau
banyak diminati oleh para konsumen, sehingga perusahaan tidak memiliki
kecemasan atau kekhawatiran akan ditinggalkan oleh konsumen.
Dapat dibayangkan, seberapa besar keuntungan yang
dilepaskan begitu saja jika kita tidak mempedulikan kepuasan konsumen. CRM (Customer Relationship Management)
merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai
penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. Tujuan utama dari CRM
adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas
perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan.
Fungsi CRM terbagi bagi untuk mendukung kegiatan
bisnis perusahaan, seperti penjualan / sales, marketing, customer service,
training, HRD, dll. Jelas bahwa ciri sebuah CRM adalah mengintegrasikan
bagian-bagian yang memiliki mata rantai dengan konsumen. Persaingan bisnis saat
ini tidak hanya mengandalkan produk semata, didorong dengan semakin ketatnya
kompetisi, juga dikarenakan kemajuan informasi teknologi itu sendiri, kebutuhan
akan sistem CRM akan semakin terasa hari demi hari. Secara
operasional, CRM mendukung proses bisnis front
office seperti penjualan, marketing, ataupun service. Perhatikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut
berinteraksi dan sangat berhubungan erat dengan konsumen. Seluruh kegiatan
tersebut tersimpan secara horizontal pada database membentuk suatu knowledge database, dan staff pengguna
CRM akan berusaha mendapatkan, meningkatkan, dan mempertahankan konsumen. CRM
ternyata tidak semata-mata memanjakan konsumen, banyak hal positif yang dapat
terbantu dengan adanya CRM, antara lain :
- Dapat dilakukan analisis mengenai konsumen berdasarkan criteria tertentu.
- Informasi konsumen dapat disimpan pada sebuah data historical sehingga dapat mempermudah proses selanjutnya.
- Dapat menampilkan warning atau reminder.
Dengan adanya
sistem CRM (Customer Relationship
Management), maka diharapkan agar para pelaku bisnis dapat mengetahui
bagaimana langkah langkah atau cara cara melayani konsumen, agar konsumen
merasa puas sehingga keuntungan yang diperoleh semakin meningkat, karena
apabila konsumen merasa puas dengan pelayanan kita, maka secara otomatis
konsumen tersebut akan membeli lagi, atau bahkan menjadi pelanggan tetap bagi
bisnis kita.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan dibahas pada penulisan paper ini adalah
-
Pengertian
tentang CRM
-
Keuntungan Penggunaan CRM
-
Fase dalam CRM
-
Fokus bisnis dalam CRM
-
Penerapan CRM
pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk.
-
Hambatan
yang terjadi dalam perusahaan
-
Ekspektasi
CRM.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
-
Untuk
mengetahui kegunaaan CRM pada zaman global saat ini.
-
Untuk
mengetahui penerapan CRM pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk.
Manfaat
-
Mendapatkan
keuntungan dari CRM.
-
Memberikan
pengetahuan CRM kepada masyarakat.
-
Mengetahui
pentingnya peranan CRM bagi perusahaan Unilever dalam meningkatkan hubungan
dengan pelanggan.
-
Dapat
mengetahui keluhan pelanggan serta kebutuhan dari setiap pelanggan.
Metodologi Penulisan / Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan laporan
ini adalah dengan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang terdapat dalam
buku, dan media internet, serta sumber-sumber lainnya yang bersangkutan,
sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan paper tentang CRM
ini.
LANDASAN TEORI
Pengertian CRM
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan
strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak
terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi
perusahaan yang terkoordinasi (Kalakota, 2001).
CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada
apa yang perusahaan ingin jual. Pelanggan tidak menginginkan diperlakukan secara sama. Akan tetapi mereka
ingin diperlakukan secara individual. Namun, pada dasarnya CRM merupakan suatu
cara untuk menganalisa perilaku pelanggan yang dimiliki perusahaan, dimana
melalui hasil analisa tersebut, perusahaan dapat menentukan cara bagaimana agar
dapat melayani para pelanggannya secara lebih personal, sehingga menimbulkan
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Sasaran utama CRM bukan terletak pada
kepuasan pelanggan, tetapi lebih mengarah pada loyalitas pelanggan. Maksudnya
adalah agar pelanggan tidak hanya puas saat memakai produk perusahaan,
melainkan meningkatkan loyalitas pelanggan pada perusahaan. (Strene, 2000).
Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan
hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang
terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan
konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable. (Kalakota, 2001)
Keuntungan Penggunaan CRM
Keuntungan dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat,
mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan
koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan
loyalitas pelanggan. (Widjaja, 2000)
Manfaat dan Tantangan CRM
Potensi manfaat bisnis
dari manajemen hubungan pelanggan sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan
sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan
terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar
mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk layanan yang
lebih besar dan menguntungkan. Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan
penyesuaian dan personalisasi real-time atas
berbagai produk dan jasa berdasarkan pada keinginan, kebutuhan, kebiasaan
membeli serta siklus hidup para pelanggan. CRM juga dapat menelusuri saat
ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem
CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan
layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang
dipilih oleh pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari perusahaan dan nilai
pelanggan yang besar bagi para pelanggannya. (O’Brien, 2005)
Tiga Fase CRM
Tiga fase yang dilakukan dalam CRM adalah mengakuisisi pelanggan
baru (acquire). Pelanggan baru
didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan
pelayanan yang menarik. Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada
(enhance). Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui
pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya. Mempertahankan pelanggan
yang menguntungkan (retain). Dengan menawarkan apa yang
dibutuhkan oleh pelanggan spesifik bukan yang dibutuhkan oleh pelanggan pasar,
karena nilai jasa bagi pelanggan adalah nilai proaktif yang paling sesuai
dengan kebutuhannya. Fokus perusahaan saat ini adalah bagaimana mempertahankan
pelanggan yang sudah ada pasti memberikan keuntungan bagi perusahaan dari pada
bagaimana mendapatkan pelanggan baru yang belum tentu menguntungkan dan loyal
terhadap perusahaan. (Kalakota, 2001)
Klasifikasi CRM
Aplikasi yang
menerapkan CRM diklasifikasikan menjadi dua (Dyche, 2002), yaitu:
- CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front
office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam interaksi dengan
pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari
keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan
pelayanan.
Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam
kategori operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web. Melalui web,
suatu perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa contoh
pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya:
1)
Menyediakan
pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami kesulitan dalam mencari
produk yang mereka inginkan, karena itu diperlukan fasilitas search
2)
Menyediakan
produk atau pelayanan gratis, sesuatu yang dapat menarik pelanggan untuk
mengunjungi web adalah tersedianya produk atau pelayanan gratis
3)
Menyediakan
pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk
4)
Menyediakan
pemesanan on line
5)
Menyediakan
fasilitas informasi status pemesanan
- CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office”
perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan. CRM
Analitik berperan dalam melaksanakan analisis pelanggan dan pasar, seperti
analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Data yang
digunakan pada CRM Analitik adalah data yang berasal dari CRM Operasional.
Fokus Bisnis pada CRM
Mengelola berbagai
hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan yang saling berkaitan : pertama,
memberi organisasi dan semua karyawannya yang berhadapan dengan pelanggan, satu
pelanggan lengkap tentang setiap pelanggan
di setiap hal dan di lintas semua saluran; dan, kedua, memberi pelanggan
satu pandangan lengkap tentang perusahaan dan saluran-salurannya yang luas. CRM
menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas fungsi perusahaaan
yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan
dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan
pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI software
serta database yang dijalankan melalui Web, yang mengintegrasikan proses-proses
ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya, dan mendukung kerja sama antara
perusahaan dengan para pelanggan, serta mitranya.(O’Brien, 2005).
Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada CRM
Sistem CRM
membantu para praktisi pemasaran menyelesaikan kampanye pemasaran langsung
dengan mengotomatisasi tugas-tugas seperti pengkualifikasian pemasaran pada
sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat pemasaran langsung.
Kemudian, software CRM akan membantu para praktisi pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggn
dan calon pelanggan di database CRM, serta
menganalisis nilai pelanggan dan nilai bisnis dari kampanye pemasaran langsung perusahaan. CRM juga membantu dalam pemenuhan respons calon
pelanggan serta pelanggan dengan secara tepat menjadwalkan kontak penjualan serta memberi informasi yang tepat atas produk dan
jasa bagi mereka, sementara sambil menangkap
informasi yang relevan untuk disimpan ke dalam database CRM.
(O’Brien, 2005)
Layanan dan Dukungan untuk Pelanggan
Sistem CRM memberi para
staf penjualan alat software dan akses real-time ke database umum pelanggan
yang dapat dibagi bersama dengan para praktisi penjualan dan pemasaran. CRM
membantu para manajer layanan pelanggan membuat, menetapkan, dan mengelola
berbagai permintaan atas layanan dari pelanggan. Software call center mengirimkan semua panggilan ke para staf
dukungan untuk pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka untuk
menangani permintaan layanan tertentu. Software help desk membantu para staf layanan untuk pelanggan
membantu para pelanggan yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa,
dengan memberi data layanan dan saran yang relevan untuk mengatasi masalah
tersebut. Layanan mandiri berbasis web memungkinkan para pelanggan mengakses
dengan mudah informasi pendukung pribadi di situs Web perusahaan, dengan tetap
memberi mereka pilihan untuk menerima bantuan lebih jauh secara online atau melalui telepon dari personel layanan
pelanggan.(O’ Brien, 2005)
PEMBAHASAN
Aktivitas Utama dari Konsep CRM
Aktivitas CRM pada dasarnya betujuan agar perusahaan Unilever dapat
mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai
kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah
sebagai berikut:
1. Membangun database
pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat
merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan
perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan,
yang juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat
dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya
di masa mendatang.
Untuk
perusahaan yang menangani pelanggan corporate mungkin akan lebih mudah karena
jumlah pelaggannya terbatas. Tetapi bagi perusahaan yang menangani pelanggan
retail tentu saja dibutuhkan sistem dan prosedur pengumpulan database yang
lebih kompleks.
Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk mengumpulkan database pelanggan. Misalnya melalui pengambilan kartu
garansi yang datanya harus diisi dengan lengkap oleh pelanggan, melalui form
aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan dan yang
paling populer tentu saja adalah dengan menerbitkan katu keanggotaan.
Beberapa perusahaan retail besar di
Indonesia menerbitkan kartu keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka
seperti Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu
anggota Makro, Carrefour menerbitkan kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai
kartu kredit dan bekerja sama dengan GE Finance.
Contoh lainnya adalah Telkomsel yang
mengeluarkan layanan SimpatiZone untuk
pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan karena yang terdaftar di Telkomsel tentu
saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara pelanggan pra bayar tidak
terdaftar profilnya.
Salah satu faktor penting agar pelanggan
memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah dengan memberikan penawaran
benefit untuk pelanggan. Kebanyakan
ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka manjadi anggota
contohnya Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika kartu
mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan hanya
membayar 50% dari harga perdana.
2. Membuat profil dari setiap
pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat
profil dari masing-masing pelanggan. Ini merupakan pengembangan lebih lanjut
dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.
Profil pelanggan menyangkut segala
aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun
layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang
kebutuhan, keinginan, dan juga concern
mereka tentang produk atau layanan perusahaan.
Ada 2 hal yang dapat menjadi
parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan adalah usage dan uses.
Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan
perusahaan, kapan menggunakannya dan produk atau layanan apa saja yang
digunakan. Sedangkan uses menyangkut
bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan.
Digabungkan dengan data-data
demografis, psikografis dan berbagai data pendukung lain, profilling semacam
ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan
untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan
kepada pelanggan
3.
Analisis
profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas ada 2
hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari
masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing
pelanggan.
Aspek revenue dilihat dari beberapa hal :
(1) Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan
yang mereka konsumsi sekarang.
(2) Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan
produk atau layanan tersebut padan
tahun-tahun mendatang
(3) Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain
yang disediakan oleh perusahaan
Sedangkan dari aspek biaya, yang
perlu dihitung adalah mulai dari biaya akuisisi ( acquisition cost ) hingga biaya untuk mempertahankan mereka ( retention cos ). Satu lagi biaya yang
perlu diperhitungkan adalah opportunity
cost, biaya dari kesempatan yang hilang karena melayani pelanggan tersebut.
Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek
penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilih
pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak
terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilihan ini menjadi alat yang
penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat
profitabilitas dari setiap pelanggan.
4.
Interaksi dengan pelanggan yang
lebih targeted dan customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih
mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan.
Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran
tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka.
Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat
memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih diperlukan
secara individual dan tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik
dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang
adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus
memakai produk atau layanan perusahaan.
Selain aktifitas komunikasi
yang lebih targeted, perusahaan juga
dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain
berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat
mengenali kebutuhan pelanggan tentunya
akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan
respond dan transaksi.
Berhubungan dengan hal di atas,
perusahaan dapat mendesain program loyalitas ( loyality program ) yang sesuai dengan pelanggannya. Program
loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan
pelanggan, meningkatkan kepuasan dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh
berbagai tawaran yang diberikan oleh kompetitor lain.
Program customer retention inilah yang menjadi salah inti utamadari
aktifitas Customer Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir
perusahaan tidak lagi didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru,
tetapi lebih ke bagaimana mempertahankan pelanggan lama. Karena menurut survey,
biaya untuk mempertahankan pelanggan
lama jauh lebih murah dari biaya untuk mendapatkan pelanggan baru
Apalagi pelanggan lama memiliki potensi yang besar
bukan hanya dalam pengunaan produk atau layanan perusahaanyang mereka pakai
sekarang, tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan
puas, perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan produk atau layanan yang
berbeda melalui cross selling ataupun
up selling.
Peran software aplikasi CRM
Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di
pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu
mengimplemtasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka.
Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal.
Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang
ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan
betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka
menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan produk atau
layanan perusahaan dan berbagai data lain jika dilakukan secara manual.
Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan
dari data yang dikumpulkan sehingga dapat menjadi informasi yang berguna bagi
manajemen untuk proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi
Decision Support System(DSS) dimana pihak manajemen tidak lagi direpotkan lagi
pada urusan teknis dalam membuat laporan dan menyusun informasi yang
dibutuhkan.
Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan
tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi aplikasi CRM. Aplikasi CRM
hanyalah sekedar teknologi yang menjadi alat ( tool ) bagi perusahaan. Untuk
menamin implementasi CRM yang sukses, banyak faktor yang harus dibenahi
terlebih dahulu oleh perusahaan.
Ada empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :
- Technology ( teknologi )
Teknologi yang mendukung CRM
- People ( Manusia )
Kemampuan manusia serta sifatnya dalam mengelola
CRM
- Process ( Proses )
Proses perusahaan yang digunakan untuk mengakses
dan berinteraksi dengan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan serta memenuhi
kepuasan pelanggan
- Kowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan )
Memberikan masukan pada perusahaan dalam
memberikan nilai pada data pelanggan sehingga mereka membutuhkan pengetahuan
dan wawasan untuk meningkatkan hubungannya dengan pelanggan
Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir
orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus jelas terlebih
dahulu dan dipahami secara benar oleh semua karyawan dalam perusahaan.
Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan.
Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan dan proses belajar yang membuat
karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM.
Aspek kedua adalah proses dan prosedur. Perusahaan
harus mendefinisikan secara lebih jelas target market yang akan dibidik dan
prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting
karena karyawan berhubungan langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas
tentang bagaimana melayani pelanggan.
Aspek ketiga adalah sistem dan teknologi.
Perusahaa perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang akan
digunakan, bagaimana proses implementasinya, training dan juga penerapannya
yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang.
Penerapan Strategi CRM
Tujuan dari strategi CRM adalah untuk membentuk interaksi antara perusahaan
dan pelanggannya dengan cara memaksimalkan nilai hidup pelanggan untuk
perusahaan. Hal inii juga mencerminkan filosofi bahwa tidak semua pelanggan
diciptakan sama.

Gambar : Komponen Strategi CRM
Penjelasan Gambar
Strategi CRM membutuhkan
empat komponen :
- Customer-management orientation
Customer-management orientation mencakup
sekumpulan nilai-nilai perusahaan serta strategi dan aksinya dalam
mengimplementasikan customer management principles
- Integration and alignment of organizational processes
Integration and alignment of organizational
processes dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan pada pelanggan
yang sudah ditargetkan sesuai dengan prosesnya. Komponen ini dapat digunakan
untuk menjelaskan dan merancang proses
organisasinya
- Information capture and alignment of technology
Information capture and alignment of technology
dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk
informasi
- CRM strategy implementation
Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas
dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM
Tahapan
pokok CRM terdiri dari :
1.
Analisis
portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pelanggan-pelanggan mana
yang menguntungkan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih dan
pelanggan mana yang kurang/tidak menguntungkan. Untuk analisis portofolio ini
diperlukan data atau informasi tentang pelanggan.
2.
Customer
intimacy, untuk memelihara kedekatan dengan pelanggan perusahaan harus
mempunyai data warehousing yang baik sehingga melalui analisis data peruahaan
dapat lebih mengenal pelanggan dengan lebih baik pula.
3.
Dukungan dari jejaring
(seperti: suppliers, owners, partners, employees) sangatlah diperlukan
agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
4.
Dengan mengenal pelanggan
secara lebih baik dan mengetahui kemampuan dirinya (termasuk dukungan jejaring),
perusahaan dapat mengembangkan dan memberikan customer value yang
lebih melalui pengembangan beberapa benefits bagi pelanggan.
5.
Dengan memanajemeni daur hidup
pelanggan secara lebih baik diharapkan customer life dapat
diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang, sehingga perusahaan boleh
berharap akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Lima tahapan pokok
CRM di atas dapat berjalan dengan optimal bila mendapatkan dukungan yang
memadai dari lingkungannya seperti: kepemimpinan (pemimpin yang mempunyai komitmen
terhadap CRM), kultur (berorientasi pada pelanggan), teknologi informasi dan
data, manusia (manajemen dan karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang baik), serta sistem proses.
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia
Tbk.
Unilever
adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan omset $45 juta
per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan jumlah karyawan
255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman
dari teh dan produk-produk kosmetik.
Dalam
upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi
pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute Solusi
RealDialog, yaitu
alat dalam panggilan pusat. RealDialog
menggunakan mesin linguistik menganalisis
pelanggan di masing masing kata dan kemudian
menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan
mudah membaca tanggapan.
RealDialog memungkinkan mereka untuk mengontrol
pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem adalah simplifies
agen pekerjaan, yang memungkinkan mereka untuk memberikan jawaban lebih cepat
dan fokus dalam membangun hubungan. RealDialog Unilever juga membantu pelanggan
lainnya, termasuk mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar mereka, sehingga
eksekutif dan manajer dapat mengukur
kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika kemampuan RealDialog Unilever digunakan pada situs web pada tahap selanjutnya dari kerjasama, manajer
akan mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time.
Unilever sebelumnya menggunakan database milik semua produk-produknya di pusat panggilan.
Perusahaan menghubungi pusat di Amerika Serikat dan Kanada menangani lebih dari
90 merek, mencakup 14 kategori
barang konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk membuat tanggapan. Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan
dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan
meningkatkan nilai dari
pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan karena mereka akan senang dengan layanan yang mereka
rasakan dan mendapatkan informasi produk yang sedang mereka cari.
Hambatan
Dalam
mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi
hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dan untuk menghadapi hambatan tersebut, upaya yang
dilakukan Unilever Indonesia
untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam mencari bibit bibit
SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun.
Seorang asisten manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias
belajar banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga
ke pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain
pihak, perusahaan memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang
asisten manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam bidang
non-inventory dan biaya tidak langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi
bahwa dengan menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu meningkatkan
kualitas manajemen pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba
Solutions memberikan lingkungan commerce
yang friendly dan dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi
pasar yang berubah-ubah.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22
November 2000, perusahaan Unilever mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah
Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL)
yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,
saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk
lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT AL. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan
Unilever mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan
perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual
beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut
Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever
kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk.
(Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan (akuisisi) industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever.
Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi
pada bulan Januari 2008.
Kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk. menggunakan konsep EVA (Economic
Value Added) menunjukkan bahwa sebelum melakukan akuisisi dengan perusahaan
lain, nilai EVA nya turun, tetapi setelah melakukan akuisisi kinerja dari PT.
Unilever Indonesia, Tbk nilai EVAnya mengalami kenaikan dan 3 Lauren Bell’s Blog, 24 Sep 2008. www.unilever.com. Menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sudah bagus, sehingga
perusahaan memiliki nilai tambah yang positif yang artinya telah terjadi
penambahan nilai ekonomis pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Sedangkan jika
menggunakan konsep rasio keuangan mengalami fluktuasi kinerja

Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino & Hotel, 전라남도 출장샵 Cherokee, NC 28719 - Use this simple form to find hotels, motels, and other 남양주 출장안마 lodging 용인 출장마사지 near the Harrah's 전주 출장샵 Cherokee Casino & Hotel in 구리 출장샵